Posted by : Admeen Rabu, 12 Februari 2014

Halo Para Sobat Pengusaha,

Kali ini saya akan mencoba membahas tentang Cafe, Coffee Shop, dan Coffee Retail dari segi Bisnis. Sebelum itu, ada beberapa point penting yang ingin saya utarakan :

1. Saya akan membahas tentang hal ini dari sudut pandang Bisnis, bukan secara Idealis, bukan pula tentang teknis membuat Coffee Shop yang "perfect".

2. Yang saya lakukan di sini hanyalah berupa sharing dari Pengalaman saya sendiri dan Relasi-relasi saya yang membuka maupun pernah membuka Coffee Shop dsb. Jadi Artikel ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan.

3. Artikel ini sama sekali tidak bermaksud mengajari, melainkan lebih ke arah sharing pengalaman.

4. Saya bukanlah seorang Konsultan, jadi tentu saja Artikel ini Gratis dan bersifat terbuka.

5. Saya adalah murni pebisnis, bukan barista, sehingga jangan minta resep pada saya, karena saya tidak menjual resep apapun walaupun saya memang menguasainya.

Baiklah, tanpa berpanjang-panjang lagi, saya akan memulai artikel ini.




Kira-kira dalam waktu 2-3 tahun ini, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seputar cara membuka Kedai Kopi, Coffee Shop, dsb. Saya sebenarnya tidak enak untuk mengebaikannya, namun saya juga sama sekali tidak mungkin menjawabnya satu per satu, kecuali bila saya menjawabnya secara asal-asalan. Berlatar belakangkan hal tersebut, maka saya pun membuat artikel ini.

Saya akan memulai pemilahan jenis-jenis Coffee Shop itu sendiri :
1. Kedai Kopi / Warung Kopi
2. Coffee Booth
3. Cafe / Resto
4. Coffee Shop Spesialis
5. Coffee Retail / Coffee Kiosk

Sebelum membahas satu per satu secara detail, maka ada beberapa pertanyaan penting yang perlu diperhatikan bila Anda ingin membuka Coffee Shop :

1. Berapa Budget yang Anda persiapkan untuk Bisnis ini ? Besarnya modal yang Anda miliki akan menentukan sebaiknya Anda buka tipe yang mana.

2. Apakah tujuan Anda dalam membuka Coffee Shop ini ? Apakah Anda ingin serius berbisnis ? Ataukah hanya sekedar ingin membuka "tempat ngopi" ?

3. Mengapa Anda ingin berbisnis Coffee Shop ? Apakah karena tergiur dengan Coffee Shop lain yang Trafficnya tinggi ? Sekedar ikut-ikutan trend ? Atau ada alasan lain ?

4. Apakah Anda sudah ada gambaran, di lokasi mana Anda ingin membuka Coffee Shop ? Dan mengapa di sana ?

5. Bagaimanakah segmen pasar di kota Anda ? Segmen mana yang Anda tuju ? Menengah atas atau menengah bawah ?

6. Apakah Anda sudah memikirkan Konsep untuk Coffee Shop Anda ? Apakah berbeda / unik jika dibandingkan yang lain ?

7. Siapkah Anda dengan resiko gagal ?



Dari berbagai pertanyaan penting di atas, maka muncullah beberapa poin penting yang SANGAT perlu Anda perhatikan sebelum membuka Coffee Shop :

1. Budget Anda sangat berpengaruh terhadap jenis Coffee Shop yang sebaiknya Anda bangun. Bila Budget minim, jangan memaksakan diri untuk membuat Coffee Shop mewah ala Starb*cks.

2. Mengapa Anda ingin membuka Coffee Shop ? Hal yang paling penting dari motivasi Anda membuka Coffee Shop / Kedai Kopi adalah Anda mesti menyukai Bisnis Kedai Kopi, BUKAN Anda sekedar suka kopi atau sekedar cari duit. Bisnis Kedai Kopi merupakan Bisnis yang sifatnya Long Term (bukan musiman), jadi Anda tidak boleh kekurangan motivasi dalam Bisnis yang satu ini.

3. Banyak sekali Pebisnis latah di negeri ini. Istilahnya, liat Bisnis orang rame, langsung tertarik dan membuat Bisnis yang sama (ya dibeda-bedakan dikit masih bisa dibilang sama). Ketika ditanya, apa keunggulan Kedai Kopi Anda ? Jawaban tidak jauh2 dari :
- Rasa Kopi kita lebih enak
- Harga kita lebih murah
- Kita pake espresso machine (lebih perfeksionis)

BENARKAH 3 point tsb menjadi penentu Kedai Kopi Anda ramai ? Maaf sekali, jawabannya TIDAK. Ketiga Point tsb bisa menjadi NILAI TAMBAH. Betul, NILAI TAMBAH, bukan sebagai Faktor Penentu. Lalu apakah Faktor Penentunya ? Sama dengan Bisnis lainnya, KONSEP dan SEGMEN YANG TEPAT (termasuk Lokasi) lebih menentukan.

4. Lokasi. Saat ditanya, apa yang mesti diperhatikan dalam membuka sebuah Bisnis di bidang FnB, maka jawaban saya berkutat pada 5 Point penting :
- Konsep yang Kuat
- Segmen yang Tepat
- Lokasi
- Lokasi
- Lokasi !!!

Betul, dari 5 point, Lokasi dapat jatah 3 slot. Ini serius, karena memang Lokasi itu sangat penting. Lokasi yang bagus bukanlah Lokasi yang "sekedar rame", melainkan Lokasi yang mengkondisikan Customer untuk berkunjung ke Coffee Shop / Kedai Kopi Anda.

Dulu saya pernah membuka sebuah Coffee Shop di Mall. Tepat di depan saya adalah 3 pintu masuk bioskop yang RAMENYA BUKAN MAIN di jam-jam masuk Bioskop. Apakah Coffee Shop saya ramai ? TIDAK, karena mereka yang ngantri di Bioskop adalah para Pelajar yang belum sanggup untuk spend money hampir 10rb rupiah untuk secangkir kopi. Apakah Price saya yang salah ? Bukan, yang salah adalah LOKASI saya tidak sesuai dengan SEGMEN dan KONSEP yang saya tawarkan.

5. Segmen Pasar. Hal ini sangatlah penting, bahkan dalam setiap Bisnis. Betul sekali, bahwa Segmen menengah ke bawah sangat peduli harga, dan mereka tidak terlalu peduli kualitas. Atau tepatnya, harga murah tapi "terlihat mahal" pun mereka enggan masuk. Sebaliknya, segmen menengah ke atas, sangat memperhatikan kualitas, dan tidak peka terhadap harga selama itu "worth to buy". Daripada menjelaskan panjang lebar, saya langsung saja memberi contoh :

Saya sering sekali menemukan, para pebisnis yang salah kaprah. Mereka membuka bisnisnya hanya dengan alasan "bisa menjual lebih murah", tanpa didukung segmen yang tepat. Kualitas produk mereka tidak jelek, namun lokasi mereka tidak sesuai dengan segmennya.

Suatu hari saya pernah berkunjung ke Resto Steak. Lokasi mereka bisa dikatakan terpencil, masuk ke jalan kecil dan parkir pun sulit. Produk mereka bisa dikatakan enak, setara dengan steak menengah atas. Harganya pun sangat terjangkau, yaitu di harga 20-30ribuan per porsi. Namun apakah Resto tersebut ramai oleh pengunjung ?? SAMA SEKALI TIDAK, saat saya datang (weekend), yang makan hanya saya (dgn pasangan) dan tdk ada Customer lain di sana. WHY ? Ya, untuk saya harga tsb terjangkau, namun untuk orang wilayah sana, bahkan mendengar kata "steak" pun mereka enggan masuk. Dan apakah ia bisa berharap dengan pengunjung yang datang dari jauh ? Saya rasa sulit, karena, seperti yang saya ceritakan, untuk parkir pun sulit. Bahkan saya enggan datang ke sana lagi, walau rasanya enak dan harganya murah.

Dalam kasus di atas, kita dapat mempelajari bahwa "harga lebih murah" yang tidak sesuai segmen tidak dapat membuat Bisnis kita menjadi laku. Masih banyak kasus serupa. Misal harga yang murah di mall menengah atas, itu pun bisa dikatakan tidak sesuai segmen, dan banyak yang gagal karena meremehkan hal ini dan terlalu pede dengan senjata "harga lebih murah".
6. Konsep. Inilah salah satu Point terpenting. Point ini sangat powerful di jaman sekarang, di mana dunia bisnis sudah sangat chaos. Di jaman ini, Produk / Bisnis yang memiliki Konsep yang kuat-lah yang dapat menarik Customer. Saya sempat terjerumus ke dalam suatu pemikiran yang berbahaya dalam bisnis kopi, yaitu “espresso-isme” yang berlebihan. Saya sebut espresso-isme, karena memang pemikiran ini dimulai dari secangkir espresso.

Saat mengobrol dengan para pecinta kopi, espresso merupakan teman saya yang paling sempurna. Begitu pula bagi coffee addict lainnya. Kami meminumnya tanpa gula sedikitpun, dan (dulu) itu merupakan kebanggaan bagi kami, karena kami menganggap dengan minum espresso tanpa gula berarti kami “lulus” untuk menjadi coffee addict community. Apakah espresso itu begitu penting ? Ya, bila kita memandang kopi dalam dunia yang sempit, dalam artian “tidak ada kebenaran lain di luar espresso”. Saya pernah menganggap, bahwa menyukai kopi di luar espresso adalah salah, atau, minum espresso pakai gula, juga salah. Idealisme saya saat itu adalah, bahwa kita harus mengajari customer untuk minum espresso dan “memaksa” mereka menyukainya, sehingga bisnis saya akan menguntungkan.

Dari sana pula, lahirlah sebuah anggapan, bahwa espresso machine adalah segala-galanya. Semua kedai kopi at least mesti memiliki espresso machine, tidak peduli bagaimanapun konsepnya. Setelah itu lahirlah pula anggapan, bahwa Customer kita sangat menyukai semua kopi yang “lahir” dari espresso machine, dan ujung-ujungnya, lahirlah pemikiran bahwa “tanpa espresso machine kedai kopi tidak layak untuk buka”. Wah, ini dia yang berbahaya sekali.

Mengapa berbahaya ? Karena semua Kedai Kopi nantinya semua akan sama, tidak punya “unique selling point”, dan hanya berlomba-lomba espresso machine, yang paling mahal itu yang paling baik. Kedai Kopi kecil-kecilan akan memaksakan membeli espresso machine seharga 5-7 juta rupiah, yang tidak sampai setahun, akan rusak (dan celakanya, Anda menghitung espresso machine tsb sebagai Investasi yang at least tahan 5 tahun).

Lalu, Coffee Shop besar berlomba-lomba menaikkan “level” espresso machine-nya, bahkan sampai di harga hampir 100 juta rupiah, hanya demi “nampang” dan “idealisme” tanpa menghitung ROI (Return of Investment). Semakin celakanya lagi, karena sudah merasa invest mahal di mesin, mereka tidak memperhatikan aspek-aspek lainnya. Mereka mengorbankan kualitas kopi karena mengharapkan keuntungan lebih, mungkin toh sama saja kopinya akan sama-sama hitam. Mereka juga mengabaikan lokasi, karena sudah “terjerumus” anggapan bahwa Kopi yang “lebih enak dari St*rbucks” akan mendatangkan pelanggan dalam jumlah besar. Dan mereka terlalu sibuk (keasyikan) mengotak – atik mesin mahal tersebut untuk membuat espresso terbaik (untuk diminum sendiri), lupa bahwa HANYA +- 5% PELANGGAN MEREKA YANG MINUM ESPRESSO. 95%nya ? 95% pelanggan lebih tertarik dengan Konsep yang unik, menu yang punya Unique Selling Point, dan Lokasi yang mudah dijangkau. Kalau Business Owner sendiri sudah “melupakan” tujuan bisnisnya, bagaimana bisa bisnis tersebut jadi menguntungkan ?

Jadi, salahkan membeli espresso machine yang mahal ? TIDAK, itu tidak salah. Bila Konsep Coffee Shopnya sesuai, espresso machine yang perfect sangat diharapkan. Namun, perlu dicatat, bahwa espresso machine yang mahal merupakan NILAI TAMBAH untuk Coffee Shop Anda, BUKAN penentu kesuksesan. Masih banyak hal lain yang lebih penting daripada sekedar espresso machine. Dan tentunya masih banyak yang perlu Anda benahi selain “mengutak-atik espresso machine sampai mendapatkan espresso terbaik”. STOP THINKING THAT ALL CUSTOMERS HAS THE SAME CHARACTER AS YOU ARE.

Lalu bagaimana dengan Kedai Kopi ? Yang pasti, tidak usah memaksakan Konsep espresso ke dalam Kedai Kopi Anda kalau budget Anda minim. Lebih baik gunakan budget tersebut untuk membuat KONSEP YANG UNIK, lokasi yang enak untuk ngopi, dan menu yang memiliki “nilai jual”.

Bagaimana sich Konsep yang unik itu ? Bisa macam2, tergantung dari Kreatifitas Anda.

7. Gebrakan. Perlu diketahui bahwa Coffee Shop dengan konsep unik, segmen yang tepat, dan menu yang enak belum tentu dikunjungi orang. Mungkin orang yang suka akan kembali lagi, namun bagaimana membuat pengunjung “mau mencoba berkunjung” ke tempat Anda ?

Sisakan Budget Anda untuk melakukan Gebrakan. Gebrakan bisa berupa :
+ Discount Bertema
+ Buy 1 Get 1
+ Gratis 1 Cup Coffee setiap jam-jam tertentu
+ Beli Kopi FREE Voucher Cuci Motor
+ Discount Khusus untuk Organisasi / Universitas tertentu
+ Dan sebagainya, kembangkan kreatifitas Anda

Jangan ingin untung cepat, yang terpenting adalah menggaet Customer terlebih dahulu, karena dengan semakin banyak Customer, keuntungan akan datang dengan sendirinya

Sekian sharing dari saya. Mohon maaf bila artikel ini masih memiliki banyak kekurangan.

{ 1 komentar... read them below or add one }

Welcome to My Blog

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Mind Pengusaha [MP] -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -